Selasa, Juli 24

Biker ahli SYUKUR

Bagi kita yang sehari-hari menggunakan motor tentunya aktifitas berkendara menjadi hal yang biasa/lumrah/wajar/rutin, sehingga terkadang kita lupa bersyukur atas nikmat dibalik ketentuan bahwa kita diberikan nikmat berupa titipan fasilitas berkendara yang memudahkan kita sampai di tempat tujuan. Syukur thd motor kita biasanya mengemuka saat kenikmatan itu nyaris hilang tapi kembali dapat kita nikmati, seperti saat motor hampir jatuh/ketabrak, hampir diembat maling, atau nyaris dtarik lising bagi yg nunggak bayar angsuran (sori, gak bermaksud nyindir siapa2 lo).
Ya itulah manusia, kenikmatan yang dianugrahkan memang umumnya jarang disyukuri dan baru disadari peranannya saat akan/sudah kehilangan. Sebenarnya kehilangan thd suatu kenikmatanpun juga wajib disyukuri karena pasti dibalik semua itu ada hikmahnya dan paling tidak kita telah pernah dititipi suatu nikmat. Btul tidak?
Melalui tulisan singkat ini, untuk yg ksekian kalinya gw ingin mengingatkan diri gwsendiri dan rekan2 bikers untuk selalu mensyukuri nikmat melalui introspeksi thd apa yang telah kita nikmati selama ini dan apa balasan kita thd pemberi nikmat tsb. Apakah benda-benda dan keadaan yang kita nikmati sekarang ini kita pergunakan untuk di jalan kebenaran yang diridloi Alloh atau hanya untuk kesia-sia'an, bahkan kemaksiatan.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS. Ibrahim, ayat 7)
Ada beberapa cara untuk tetap bersyukur dalam setiap saat, misal dg mengucap hamdalah, sujud syukur, bersadaqoh, dsb. Cara yang paling sering kita pakai adalah selalu melihat sisi positif dari setiap kejadian, dan kemudian mensyukurinya. Ini disebut berpikir positif. Keyakinan yang begitu kuat bahwa selalu ada rohmat Alloh dalam setiap peristiwa seburuk-buruknya peristiwa selalu berakhir dengan keindahan. Bukankah Allah tidak akan pernah membebankan ummatNya dengan cobaan yg mlebihi kemampuannya?

Namun kadang cara pandang positif ini bisa membutakan kita. Saking positive thinkingnya, kita dapat tergelincir untuk tidak lagi bisa membedakan mana yang nikmat, mana yang laknat, mana yang ujian, mana yang hukuman, astagafirullah. Untuk itu, selalu berserah diri kepada Alloh dalam berpikir positif sangatlah penting, supaya kita tidak salah konsep dalam berpikir positif.

Semoga kita menjadi hambaNya yang selalu dan pandai bersyukur, amien

Tidak ada komentar: