Rabu, Juli 25

Menyoal Hemat

Bro/sis, selain meningkatkan produktivitas, agama jg mengajarkan umatnya agar terbiasa dgn pola dan budaya hemat. Budaya hemat memiliki aplikasi yg sejajar dgn perintah Allah. Oleh krn itu kita perlu paham pentingnya ningkatin budaya hemat di kehidupan sehari-hari. Singkatnya, tentang hemat ini ada tiga hal yang perlu diketahui, yaitu:
Pertama, hemat sbg upaya nyimpan klebihan stlh kbutuhan primer trpenuhi. Hemat tdk brarti kikir. Hemat adlh pola hidup prtengahan. Rasulullah prnah ngobrol ma Jabir, "Mengapa engkau berlebih-lebihan?" Jabir njawab, "Apakah di dalam wudhu gak boleh berlebih-lebihan, wahai Rasulullah?" Rasulullah njawab, "Ya janganlah engkau berlebih-lebihan ketika wudhu mskipun engkau brada pd air sungai yg mengalir."

Kedua, hemat sbg modal untuk kmaslahatan generasi stlh kita. Hidup kita gak lama. Meskipun demikian, gak brarti slama kita hidup seadanya. Krn Rasulullah prnah menyampaikan nasehat, "Sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin".

Ketiga, hemat sbg upaya pndekatan diri kpd Allah. Krn sikap hemat mrupakan printah Allah, maka jika kita trbiasa dgn pola hidup hemat, sebenarnya kita tengah melakukan pendekatan diri & melaksanakan perintah-Nya.

Dalam berhobi apapun, diperlukan sikap yg mampu memilih & memilah belanja yang benar2 penting dan dgn harga yg sebanding dg manfaatnya. Prioritaskan kebutuhan yg lbh penting sebelum menganggarkan dana untuk kebutuhan hobi. Jika memungkinkan, manfaatkan hobi tsb sbg upaya menambah penghasilan sehingga dengan itu kita dpt lebih mampu bersodakoh.

Tidak ada komentar: